May 27, 2010

[fanfic/oneshoot] we are your new family

title: we are your new family
author: Lee Mijeong or also known as Taemin's official wife *merong*
cast: Lee Taemin, Choi Minho, Kim Kibum, Lee Jinki, Kim Jonghyun
pairing: 2MIN, TaeKey
rating: PG-13



Minho menghapus air mata yang membasahi pipi Taemin dengan lembut.

"Hyung, aku rindu umma ku..."

Taemin kembali sesegukan. Minho tersenyum, lalu membelai rambut Taemin perlahan.

"Aku juga, Taemin-sshi. Aku rindu ayahku, sangat merindukannya. Tapi lihat, aku tidak menangis kan?" Minho berusaha menghibur Taemin.

Taemin masih dalam posisi memeluk lututnya. Ia kemudian menangis lagi, menenggelamkan kepalanya kediantara kedua lutunya.

Minho masih menyunggingkan senyum di bibirnya. Ia juga tetap membelai rambut Taemin dengan lembut.

Taemin memunculkan kepalanya, lalu meletakan kepalanya itu di bahu Minho yang berada di sebelahnya.

"Hyung... aku pinjam bahumu ya?"

Minho terkejut, lalu membiarkan kepala Taemin bersandar di bahunya. Minho tetap membelai rambut Taemin, hingga akhirnya Taemin tertidur di bahunya.

Minho tersenyum, lalu menggendong tubuh Taemin ke kamarnya, membaringkan tubuh kurus Taemin disana.

"Tidur nyenyak, Lee Taemin."

Minho lalu mematikan lampu, dan menutup pintu kamar Taemin perlahan. Berusaha agar tak ada sedikit pun suara yang dapat mengusik tidur nyenyak Taemin.


Sudah 2 bulan semenjak SHINee debut, namun Taemin tetap belum bisa menerima kenyataan bahwa ia harus berada jauh dari keluarganya. Saat rasa rindu terhadap keluarganya muncul, Minho selalu menjadi tempat Taemin menumpahkan rasa rindunya. Minho pula yang seringkali menghibur Taemin di saat ia merasa kesepian. Minho seolah menjelma sebagai malaikat pelindung bagi Taemin.


Keesokan paginya, Taemin menemukan dirinya sudah terbaring di tempat tidur sambil memeluk boneka panda pemberian hyungnya, Taesun hyung.

Taemin mengucek-ngucek matanya, lalu bangun kemudian duduk di pinggir tempat tidurnya. Ia melihat ke arah jam yang tergantung tepat di atas foto Taemin dan keluarganya di letakkan. Jam menunjukkan pukul 9 pagi. Ia kemudian segera bangun dari tempat tidurnya, lalu mengambil handuk yang tergantung di gantungan yang terdapat di belakang pintu kamarnya. Ia kemudian melangkahkan kakinya keluar kamar, menuju kamar mandi.

Di lihatnya di luar, Kibum sedang sibuk mengolesi roti untuk mereka berlima. Jinki menikmati kopi hangatnya sambil membaca koran. Sedangkan Minho dan Jonghyun sibuk mentap layar televisi yang menyajikan animasi Jerry si tikus yang sedang di kejar-kejar Tom si kucing, untuk menjadi santapannya.

Kibum sadar akan kehadiran Taemin, kemudian ia tersenyum lalu mempersilahkan Taemin untuk Taemin menyicipi roti buatannya.

"Taemin-sshi, kau sudah bangun? Sini duduk, cicipi roti buatanku."

"Ah, terimakasih hyung. Aku mau mandi dulu." Taemin tersenyum, lalu melanjutkan langkah kakinya menuju kamar mandi.

Minho yang mendengar suara parau Taemin, kemudian melihat ke arah Taemin lalu menghampirinya.

"Taemin-sshi, tunggu..." Minho menahan langkah kaki Taemin dengan menggenggam lengan nya.

"Ada apa Minho hyung?"

"Kau sudah tak apa-apa kan?"

"Iya hyung. Aku sudah baikan." Taemin tersenyum.

"Syukurlah." Minho membalas senyuman Taemin.

"Aku mandi dulu hyung, permisi."

"Oh, baiklah." Minho lalu melepas genggaman yang sedari tadi melingkar di lengan kanan Taemin.


Mereka baru 2 bulan debut, jadi mereka belum nyaman satu dengan yang lainnya. Mereka belum saling dekat dan masih saling kaku. Hanya Minho dan Taemin yang sudah lumayan akrab. Ya, hanya mereka berdua.


Waktu menunjukkan pukul 9.30 saat Taemin keluar dari kamar mandi. Ia kemudian berjalan menuju kamarnya, mengambil hairdryer, lalu mengeringkan rambutnya dengan benda tersebut.

Ia melihat bayangan dirinya di kaca. Matanya memang sedikit bengkak. Mungkin karena efek menangis semalaman.

Seseorang mengetuk pintu kamar Taemin, lalu Taemin membiarkan orang itu membuka pintu dan masuk ke dalam kamarnya. Orang tersebut berperawak keibuan. Entah mengapa, ia selalu merasa hangat dan nyaman jika berada di sisi orang ini.

"Taemin-sshi?" Kibum memanggil nama Taemin dengan lembut.

"Ne, Kibum hyung. Silahkan duduk."

Taemin menekan tombol off dan mencabut hairdryer tersebut. Lalu ia duduk di sebelah Kibum yang duduk di pinggir kasurnya.

Kibum tersenyum.

"Ada apa, Kibum hyung?"

"Aigoo, Taemin. Ada apa dengan matamu? Kenapa matamu bengkak?" Kibum menyentuh bagian bawah mata Taemin.

"Ah, tidak. Mungkin karena aku kurang tidur." Taemin berbohong.

"Tunggu sebentar."

Kibum melangkah keluar dari kamar Taemin, lalu kembali masuk membawa kotak P3K. Kibum mengambil sebotol obat tetes mata, lalu memberikannya pada Taemin.

"Pakailah ini." Kibum menyodorkan botol tersebut kepada Taemin sambil tersenyum.

Taemin menerima botol itu, lalu meneteskan beberapa tetes cairan ke kedua matanya.

"Terimakasih hyung." Taemin berucap.

Sisa cairan itu mengalir dari mata Taemin, lalu dengan segera Kibum mengelap cairan tersebut dari pipi Taemin.

"Kau rindu pada keluarga mu?"

"Eh... mmm, iya hyung." Taemin tak bisa berbohong.

"Kau punya kami. Kau punya aku, Jinki hyung, Minho hyung, dan Jonghyun hyung. Anggap saja kami sebagai keluargamu." Kibum membelai rambut Taemin yang masih basah dengan lembut.

Taemin menunduk, lalu menatap wajah Kibum dalam-dalam. Sosok ini, sosok Kibum sangat mengingatkan ia pada sosok ibunya. Sosok yang menyayanginya, sosok yang selalu menghapus air matanya jika ia sedih.

Taemin lalu memeluk tubuh Kibum. Ia menangis di dalam pelukan sosok yang mengingatkan ia pada Ibunya. Pada keluarganya dirumah.

"Hyung, kau mengingatkan ku pada umma."

Kibum kemudian memeluk Taemin, membalas pelukannya. Ia memberi kehangatan pada Taemin. Ia membelai rambut Taemin dengan lembut.

"Kalau kau mau, kau bisa mengaggapku sebagai ibumu."

"Benarkah?" tanya Taemin dalam tangisannya.

"Tentu."

Taemin kemudian melepas pelukannya, lalu menatap mata Kibum dalam.

"Umma..." Taemin kemudian kembali memeluk tubuh Kibum.

Dari balik pintu, Jinki, Minho, serta Jonghyun mengintip peristiwa tersebut. Mereka terharu melihat peristiwa itu. Minho tersenyum lebar, matanya pun berkaca-kaca.


Jinki, Minho, dan Jonghyun memulai rencana mereka selama Kibum dan Taemin pergi ke pusat perbelanjaan. Kibum mengajak Taemin berjalan jalan agar pikiran Taemin menjadi sedikit lebih tenang. Dan waktu tersebut di manfaatkan oleh Jinki, Minho dan Jonghyun dengan sebaik-baiknya.

Jonghyun pergi ke pasar untuk membeli buah dan beberapa makanan kecil. Sedangkan Minho dan Jinki mendekorasi ruangan semeriah mungkin agar suasana yang seperti mereka inginkan terwujud.


Kibum dan Taemin sampai di rumah tepapt ketika segala sesuatunya telah siap. Minho membukakan pintu untuk mereka dan mempersilahkan mereka menuju ruang makan.

Toeeeet~~

Suara terompet yang ditiup Jinki dan Jonghyun terdengar nyaring. Mereka berdua duduk dia atas kursi meja makan sambil meniup terompet, tak lupa memakai topi kerucut ala pesta sebagai pelengkapnya.

Taemin melihat ke seisi ruangan. Meriah, sangat meriah. Dan hal tersebut dengan mudah merubah mood nya menjadi bahagia.

Ia juga melihat ke arah meja makan. Meja makan terlihat sangat penuh, di isi berbagai macam buah-buahan serta makanan kecil.

Kibum pun tersenyum, Taemin tersenyum tak kalah lebar.

"Kami adalah keluarga baru mu, Taemin-sshi." ucap Minho lalu memakaikan Taemin topi pesta.

"Terimakasih hyung. Terimakasih Minho hyung, Kibum hyung, Jinki hyung, serta Jonghyun hyung. Terimakasih karena kalian semua sudah sangat peduli kepadaku." ujar Taemin dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

No comments:

Post a Comment