May 29, 2015

What a world

Huaa udah lama ga ngeblog :") Gue sekarang udah tahun ketiga loh kuliah, ga kerasa ya? Dengan cepatnya waktu bergulir... gue juga merasa cara pikir gue jadi makin dewasa. Therefore, gue punya niatan untuk rombak blog karena tema blog yg sekarang ini terlalu kekoreaan in my opinion... Tapi sayangnya gue mager dan mungkin, mungkin, gue akan merombak tema setelah mengepost post-an ini hahaha (tapi ga janji).

Anyhow, akhir-akhir ini gue lagi suka banget sama lagu yang sebenernya udah mengudara sejak setahun yang lalu, tapiii dikarenakan gue ga update jadi gue baru tau lagu ini beberapa hari yang lalu.

Awal mula cerita gue tau lagu ini dari caption di salah satu Instagram post following gue. Disitu dia mengepost sebuah lirik yang menurut gue... Umm kok rada menyimpang ya kayaknya? Akhirnya gue comment disitu tanpa mengharap balasan. Beberapa menit kemudian, hp gue menunjukkan ada notifikasi yang masuk, seseorang me-mention gue di comment. Dan ya, orang tersebut adalah salah satu passerby yang ngasih tau apa judul lagu itu. Dan ini adalah lagunya, Take Me To Church by Hozier. pas gue cek di youtube sambil nonton M/V nya, wow.... bener kan tebakan gue adalah hal yang pertama gue ucapkan.

Jadi di MV tersebut menceritakan tentang sepasang homosexual yang dikejar sama orang-orang buat di 'musnahkan' karena mereka menentang hukum alam dan ajaran agama mereka. It's quite sad actually, the lyrics and the video. But well, we are living in that kind of society anyway.

Sebelum gue mengutarakan pendapat gue, gue pengen mengklarifikasi bahwa semuaaa yang gue katakan ini based on my own opinion. No offense to any religions intended okay, chill brotha. Plus, I think my self as a free, liberal thinker. Jadi mohon siapapun yang kesandung dan baca post-an ini jangan tersinggung atau apapun yang ga enak ga enak okay.

It's sad. The song. And every facts that lies within the song. The meaning, and the real story that the song bear in this society. Orang yang suka sejenis di kucilkan, bahkan di sakiti secara fisik cuma gara-gara mereka 'ga normal'. Well, what is normal anyway. Menurut gue, normal itu kan sebenarnya ga ada dasarnya. Apa sebuah hubungan yang normal itu antara laki-laki dan perempuan aja? Yang gue tau selama ini, sebuah hubungan itu consisted of 2 people who love each other, kan? Tapi kenapa hubungan antara 2 orang yang kebetulan sama-sama punya willy saling mencintai, tapi dibilang ga normal? Terus, apakah hubungan antara sepasang laki-laki dan perempuan yang ga saling mencintai yang dibilang normal? Seriously tho, does "normal" even have a standard? Then tell me the standards to be normal.

Gue sadar, bahwa kenormalan sesuatu itu yang banyak orang, hampir semua orang, setujui bahwa suatu hal itu adalah normal. Bilanglah di dalam suatu lingkungan terdapat 10 penduduk, 8 orang bilang A tapi sisanya pilih B. Apakah orang-orang yang milih B itu dianggap 'ga normal' hanya karena beda pendapat dengan mayoritas orang? Sedih emang, tapi itulah yang terjadi.

Lebih konyolnya lagi, saat penduduk yang bilang A tadi berkunjung ke tempat dimana mayoritas pemilih memilih B, para pemilih A mati-matian mempertahankan pendapat mereka bahwa A lah yang normal, dan B tidak normal. Dalam situasi tersebut, para pemilih A menggunakan pengalaman berpikirnya yang dipake ditempat asalnya dan pendapat tersebut di paksakan di tempat baru yang ia tinggali.

Seriously, just stick with your own opinion and don't force what you think is right to other people okay? Karena ga semua yang dibilang normal itu normal, dan semua yang di bilang ga normal itu ga normal. Kalo lo mengaku lo cerdas tapi masih memaksakan apa yang lo bilang benar ke orang lain, do you still consider your self well educated? Pikir sekali lagi :)

Gue pribadi chill kok kalo ada orang yang ga suka sama apa yang gue pikir benar ga benar, because that's just how opinion works. Tiap orang punya otak dan cara berpikir yang beda-beda toh? Jadi walaupun ada yang ga suka dan tetep paksain pendapat mereka, well you are doing a meaningless work here. Opinion won't change. Gue emang chill banget, tapi kalo orang-orang udah sampe ngegas dan bahkan sampe menggunakan violence, how do you expect me to stay chill?

Maaf segala hal yang gue tulis disini saaaangatlah muter-muter, because that's just how my brain works. An INTP problem I should take care.