author : afina
tok tok tok
terdengar suara pintu diketuk dari luar. seseorang yang ada di dalam ruangan tersebut kemudian mempersilahkannya masuk. "go, hurry in"
seorang pria berpostur tinggi tegap kemudian masuk kedalam ruangan tersebut, sambil membawa seorang gadis langsing dengan tinggi semampai. tangannya di ikat kebelakang, mulutnya juga di bekap dengan selembar kain yang di ikatkan.
orang tersebut lalu melemparkan si gadis ke sebuah sofa panjang dengan motif loreng-loreng. orang itu lalu membka ktan di mulut gadis tersebut. si gadis langsung berteriak sekencang-kencangnya, kemudian meronta-ronta.
"usaha mu sia sia, gadis cantik" kata seseorang yang sedari tadi duduk dibelakang meja di sudut ruangan itu. "kau mau teriak sekencang apa pun, tidak akan ada yang mau menolongmu." lanjutnya. ia lalu berjalan menuju si gadis tersebut berada, lalu menyentuh lembut pipinya.
"siapa nama mu?" tanya pria yang tadi duduk dibelakang meja, dia adalah bos nya.
"apa urusanmu untuk tahu nama ku?" hitomi setengah berteriak.
"hahaha, pertanyaan bodoh." si bos itu pun tertawa kencang. "panggil aku, Mr. TOP okay?"
"what the hell about your name, I don't care. you bastard." jawab hitomi lirih. "BAWA AKU PULANG SEKARANG!" lanjutnya sambil berteriak.
"ckckckck, nooo! orang tua mu sudah memberikan mu kepadaku. you are now mine!"
Mr. TOP kemudian memberi perintah kepada para bodyguard dan orang kepercayaannya nya untuk keluar meninggalkan mereka berdua di ruangan itu.
Pria bertubuh tinggi itu kemudian mendekatkan wajahnya ke arah wajah hitomi. hitomi takbisa berkutik karena saking kagetnya. ketika bibir mereka tinggal berjarak 5cm, kemudian pintu dibuka dengan paksa oleh seseorang bertubuh atletis dengan pakaian serba hitam, serta memakai penutup kepala. seperti seorang ninja.
orang tersebut lalu mendorong Mr. TOP hingga tersungkur ke lantai. para bodyguard yang menunggu di luar sudah terkapar di lantai karena sebuah sekepung asap pembius yang si ninja look-a-like tadi sebarkan. hitomi yang masih lemas, terkulai tak berdaya di atas sofa lalu digendong dan di bawa kabur oleh lelaki ninja tersebut. hitomi tidak bia berbuat apa-apa. karena kondisinya saat ini sudah sangat lemas. hitomi kemudian pingsan di dalam dekapan ninja tersebut.
hitomi lalu membuka matanya perlahan. kepalanya amsih terasa sedikit pusing. ia lalu duduk.
ia terkejut ketika tau bahwa dirinya kini ada di sebuah atap sebuah bangunan. ia lalu ketakutan. namun ketakutannya hilang ketika ia melihat ke sebelahnya. seseorang dengan pakaian seperti seorang ninja.
"s-s-siapa kamu?" tanya nya terbata-bata.
lelaki tersebut lalu membalikkan tubuhnya menghadap hitomi. tatpannya tajam. wajahnya juga tampan. hitomi tak berkutik. ia terpesona oleh tatapan mata tajam seorang ninja tersebut.
ninja tersebut menatap mata hitomi tajam, lalu tersenyum. senyumannya memikat.
"kau... apa ada yang terasa sakit?"
suaranya... suaranya sangat tidak asing di telinganya.
"siapa kamu?!" tanya hitomi lagi dengan nada mantap. ia lalu perlahan mundur kebelakang.
ninja tersebut kembali tersenyum.
"hahaha, suara ku pasti sudah tidak asing lagi bagimu kan?"
hening.
"siapa kau sebenarnya?!" tanya hitomi lagi.
"aku... perkenalkan. aku ninja jonghun."
hitomi lalu berjalan mundur kebelakang, hingga akhirnya ia terpeleset jatuh ke bawah. jonghun lalu menahan tangan hitomi, sedangkan badan hitomi menggantung. disitu, hitomi bisa dengan jelas melihat mata jonghun. matanya... ya dia tau itu siapa!
hitomi, dengan di bantu dengan jonghun lalu berhasil naik kembali. jonghun lalu pergi menjauh dari hatomi, lalu dengan segera hatomi menahan tangan jonghun agar ia berhenti.
"kau! aku tahu siapa kau!"
"heeh, bagus lah"
"siapa kau?" hitomi membentak.
"apa harus aku beri tahu lagi? kau kan sudah tau aku siapa."
hening.
"mengapa kau menolong ku?"
"hahaha, pertanyaan bodoh. karena itu sudah tugasku."
"tapi... tapi kenapa kau ikut organisasi orang gila seperti itu? kenapa kau ikut membantu menyulikku, dan pada akhirnya kau juga yang melepaskan ku. sinting."
jonghun tersenyum.
"kau tau apa itu, 'mata mata'?"
hitomi diam.
"jadi, kau seorang mata mata?"
"lupakan..." ucap jonghun cepat. ia tersenyum, lalu pergi dari hadapan hitomi. ia loncat dari atap yang satu, ke atap yang lainnya. hitomi ditinggalkan sendiri. ditemani oleh hembuan angin yang kencang, dan pantulan sinar bulan purnama.
a/n: sumpah ini fanfic gajenya jempolan. maap banget ya shaf :( gue janji dah, gue bikin lo lagi fanfic yang fluff. sekali lagi, maaaaaaaaf banget *sujud sujud mohon ampun*
No comments:
Post a Comment